Wisata Religi

Wisata Religi Ke Pesantren Daarul Qur'an Dalam Rangka Memperingati 1434H

Malam Bina Iman Dan Taqwa

Suasana Musholla Di Malam Bina Iman Dan Taqwa

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1434H di SMK Yadika 13 Tambun

Rohis Syubban Rabbani dalam acara Maulid Nabi Muhammad SAW 1434H

Peringatan Hari Raya Idul Adha di SMK Yadika 13

Pemotongan Hewan Qurban Dalam Rangka Memperingati Hari Raya Idul Adha SMK Yadika 13

Fetival Marawis SMK Yadika 13

Panitia Fetival Marawis SMK Yadika 13 Dalam Rangka Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. 1433H

Sabtu, 23 Juni 2012

Mewaspadai Aliran Salafi, Wahabi, Dan Hizbut Tahrir


Judul : Benteng Ahlussunnah Wal Jama’ah (Menolak Faham Salafi, Wahabi, MTA, Hizbut Tahrir Dan LDII)
Penulis : Nur Hidayat Muhammad
Pengantar: Shofiyullah Mukhlas Lc., M.A.
Penerbit : Nasyrul Ilmi, Kediri
Cetakan : I, April 2012
Tebal : xvi + 288 hlm.
Peresensi : Ach. Tirmidzi Munahwan

Akhir-akhir ini yang menjadi tantangan bagi warga NU adalah maraknya aliran-aliran baru yang menyimpang dari ajaran ahlussunnah wal jama’ah. Aliran-aliran tersebut seperti, Majlis Tafsir Al-Qur’an (MTA), Syi’ah, Ahmadiyah, Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), Salafi Wahabi, dan Hizbut Tahrir (HTI). Dari beberapa kelompak dan aliran ini, ajaran amaliahnya jauh berbeda dengan apa yang selama ini menjadi tradisi di kalangan warga nahdliyin. Bahkan mereka memvonis akidah amaliah warga NU seperti, tahlilan, yasinan, shalawatan, adalah perbuatan bid’ah, dan diharamkan melakukannya.
Melalui buku “Benteng Ahlusunnah Wal Jama’ah”, Menolak Faham Salafi, Wahabi, MTA, LDII, dan Hizbut Tahrir yang ditulis oleh Nur Hidayat Muhammad ini, kita bisa mengenali seperti apa kondisi aliran tersebut yang saat ini telah berkembang besar di Indonesia, baik dari segi proses kelahirannya maupun sikap mereka terhadap para ulama. Kita tahu gerakan-gerakan mereka hanya berbekal dalil sekenanya saja, mereka mengklaim telah memahami ajaran Rasulullah dengan semurni-murninya, padahal dalilnya adalah palsu dan tidak rasional. Mereka sebenarnya tidak memahami isi al-Qur’an dan hadits, apalagi hingga menafsirkannya.
Munculnya beberapa aliran seperti, Salafi Wahabi dan Hizbut Tahrir di Indonesia bukanlah mendamaikan umat Islam justru perpecahan yang terjadi dikalangan umat Islam. Islam melarang melakukan perbuatan kekerasan dan perpecahan, Islam adalah agama yang ramah, santun, yang menjunjung perdamaian, persaudaraan antar sesama. Salafi Wahabi adalah kelompok yang mengusung misi modernisasi agama dan perintisnya adalah Muhammad bin Abdil Wahhab di Nejd. Beliau adalah pengikut madzhab Imam Ahmad, akan tetapi dalam berakidah beliau mengikuti Ibnu Taimiyah.
Ajaran Salafi Wahabi adalah, mengkafirkan sufi Ibnu Arabi, Abu Yazid al-Bustani. Mudah mengkafirkan muslim lain. Memvonis sesat kitab “Aqidatul Awam, dan Qashidah Burdah. Mengkafirkan dan menganggap sesat pengikut Mazdhab Asy’ari dan Maturidiyyah. Merubah beberapa bab kitab-kitab ulama klasik, seperti kitab al-Adzkar an-Nawawi. Mereka menolak perayaan Maulid Nabi Muhammad karena menganggap acara tersebut sebagai acara bid’ah, dan perbuatan bid’ah menurut mereka adalah sesat semuanya. mereka menilai acara yasinan tahlilan adalah ritual bi’ah, padahal kedua amalan tersebut tidak bisa dikatakan melanggar syari’at, karena secara umum bacaan dalam susunan tahlil ada dalil-dalilnya baik dari al-Qur’an dan al-Hadits seperti yang sudah disampaikan oleh para ulama-ulama terdahulu. Dan mereka menolak kitab“Ihya’ Ulumuddin” karya Imam al-Ghazali (hal.24-25).
Aliran dan gerakan yang akhir-akhir ini berkembang di Indonesia, adalah Hizbut Tahrir. Hizbut Tahrir sebetulnya adalah nama gerakan atau harakah Islamiyyah di Palestina dan bukan sebuah aliran, atau lembaga strudi ilmiyah, atau lembaga sosial. Mereka hanyalah organisasi politik yang berideologi Islam dan berjuang untuk membangkitkan kembali umat Islam dari kemerosotan, membebaskan umat dari ide-ide dan undang-undang kufur, membebaskan mereka dari cengkeraman-cengkeraman dominasi negara-negara kafir dan mendirikan kembali sistem khilafah dan menegakkan hukum Allah dalam realita kehidupan.
Gerakan yang muncul pertama kali di Quds Palestina ini, selain mengusung konsep khilafah kubra,juga menolak sistem pemerintahan demokrasi yang dianut sebagian besar negara di dunia. Tujuan besar mereka adalah memulai kehidupan Islami dengan cara menancapkan tonggak-tonggak Islam di bumi Arab baru kemudian merambah khilafah Islamiyah (hal.33).
Adapun konsep mazdhab Hizbut Tahrir adalah, ingkar akan kebenaran dan adzab kubur. Membolehkan mencium wanita bukan istri baik dengan syahwat atau tidak. Tidak percaya akan munculnya Dajjal diakhir zaman. Hadits ahad tidak boleh dijadikan dalil dalam akidah. Dan membolehkan negara Islam menyerahkan pajak kepada negara kafir.
Dengan membaca buku ini anda akan diajak untuk mengenali beberapa aliran yang ada di Indonesia serta aspek-aspek kesesatannya yang telah menyimpang dari ajaran ahlussunnah wal jama’ah. Buku ini terdiri dari tiga bab pertama, menjelaskan aliran-aliran yang berkembang di Indonesia seperti, Ahmadiyah, LDII, MTA, Ingkar Sunnah, Salafi Wahabi, Syi’ah, HTI, Muhammadiyyah, dan Ahlusunnah Wajjama’ah. Kedua, membantah tuduhan wahabi dan MTA. Ketiga, tanya jawab seputar tarekat sufi, sebagai penegas amaliah tarekat sufi yang tidak bertentangan dengan syari’at. Buku ini diharapkan sebagai benteng warga NU dari serangan aliran-aliran dan faham yang saat ini marak dan berbeda dengan mayoritas umat Islam pada umumnya.

Sumber Bacaan :  Majelis Fathul Hidayah

Peristiwa "Rencana Pencurian Jenazah Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam"


Sejarah mencatat, beberapa usaha pencurian terhadap jenazah Nabi Sholallohu ‘alaihi wa sallam , semuanya mengalami kegagalan. Sungguh Allah Subhanaahu wa Ta’ala   telah menjaga Nabi-Nya Sholallohu ‘alaihi wa sallam dalam keadaan hidup dan dalam keadaan sudah meninggal.
Ada lima usaha pencurian jenazah Nabi Sholallohu ‘alaihi wa sallam yang ditulis oleh penulis buku Sejarah Masjid Nabawi as-Syarif, Muhammad Ilyas ‘Abdul Ghani. Aku akan menyebutkannya secara ringkas:

Usaha pertama:
Di masa al-Hakim Biamrillah al-‘Ubaidiy[1], salah seorang zindiq mengusulkan kepadanya untuk menghadirkan jasad Rasulullah Sholallohu ‘alaihi wa sallam ke Mesir untuk menarik perhatian manusia kepadanya sebagai pengganti Madinah, lalu memerangi penduduknya. Pada hari berikutnya, Allah I mengirimkan angin ke Madinah, dan hampir bumi tergoncang karena kuatnya angin itu. Hal ini menjadi penghalang tujuan para pembangkang tersebut.

Usaha kedua:
Pada masa khalifah al-Ubaidiy yang sama. Dia mengutus orang untuk tinggal di sebuah rumah dekat dengan al-Haram an-Nabawi. Kemudian ia menggali sebuah terowongan dari rumah tersebut menuju kubur Nabi r. Kemudian penduduk Madinah mendengar ada suara menyeru, memanggil-manggil di tengah-tengah mereka bahwa ‘Nabi kalian akan digali (kuburnya)’. Maka manusiapun menyelidikinya, kemudian mendapati mereka yang sedang menggali, lalu membunuh mereka. Patut juga disebutkan bahwa al-Hakim bin Ubaidillah mengaku sebagai Tuhan pada tahun 408 H.

Usaha ketiga:
Allah menyelamatkan Nabi Muhammad saw daripada rencana jahat untuk mencuri jenazah Baginda. Peristiwa yang memilukan dan nyaris menampar wajah umat Islam ini terjadi pada tahun 1164 M atau 557 H, sebagaimana telah dicatat oleh sejarawan Ali Hafidz dalam kitab Fusul min Tarikhi Al-Madinah Al Munawarah.
Sebagaimana yang telah kita ketahui bahawa pastinya sebahagian besar orang yang berziarah ke Masjid Nabawi pasti tidak pernah lupa untuk menghampiri makam Rasulullah yang diapit oleh makam Sayyidina Abu Bakar dan Sayyidina Umar. Peristiwa ini berlatarbelakangkan zaman pemerintahan kerajaan Abbasiyah di Baghdad di mana keadaan umat Islam yang semakin lemah dan berdirinya beberapa buah kerajaan Islam di beberapa daerah. Lantaran keadaan itu, dalam diam-diam pemerintah Eropah Kristian telah menyusun rencana untuk mencuri jasad Nabi Muhammad saw.
Setelah terjadinya kesepakatan oleh para penguasa Eropa, mereka pun mengutus dua orang Nasrani untuk menjalankan misi keji itu. Ia dilaksanakan bertepatan dengan musim haji di mana pada musim itu ramai jemaah haji yang datang dari pelbagai penjuru dunia untuk melaksanakan ibadah haji. Kedua orang Nasrani ini menyamar sebagai jemaah haji dari Andalusia yang memakai pakaian khas Maghribi. Keduanya ditugaskan melakukan pengintaian awal kemungkinan untuk mencari kesempatan mencuri jasad Nabi SAW. Setelah melakukan kajian lapangan, keduanya memberanikan diri untuk menyewa sebuah penginapan yang lokasinya dekat dengan makam Rasulullah. Mereka membuat lubang dari dalam kamar menuju ke makam Rasulullah saw. Belum sampai pada akhir penggalian, rencara tersebut telah digagalkan oleh Allah swt melalui seorang hamba-Nya yang akhirnya mengetahui rencana busuk itu.
Sultan Nuruddin Mahmud bin Zanki, bapa saudara kepada Sultan Salahuddin Al-Ayubi yang membuka kota Baitulmaqdis , adalah seorang hamba sekaligus penguasa Islam pada waktu itu yang mendapat petunjuk melalui mimpi akan ancaman terhadap makam Rasulullah. Sultan tersebut telah bermimpi bertemu dengan Rasulullah saw sambil menunjuk dua orang lelaki berambut perang dan berjambang:
“ Wahai Mahmud, selamatkan jasadku daripada maksud jahat kedua orang ini. ”
Sultan Mahmud terbangun dalam keadaan gelisah lalu baginda melaksanakan solat malam dan kembali tidur. Namun, Sultan Mahmud kembali bermimpi berjumpa Rasulullah saw hingga tiga kali dalam satu malam. Lantas baginda memanggil Perdana Menteri, lalu Perdana Menteri menyuruh Sultan Nuruddin Mahmud bin Zanki supaya bersedia untuk bertolak pada malam itu juga dan merahsiakan perjalanan itu.

Malam itu juga Sultan segera mempersiapkan diri untuk melakukan perjalanan dari Damsyik ke Madinah yang memakan masa 16 hari, dengan mengendarai kuda bersama 20 pengawal serta banyak sekali harta yang diangkut oleh puluhan kuda. Sesampainya di Madinah, Sultan langsung menuju Masjid Nabawi untuk melakukan solat di Raudhah dan berziarah ke makam Nabi saw. Sultan bertafakur dan termenung dalam waktu yang cukup lama di depan makam Nabi saw. Pada ketika itu tiada seorang pun tahu akan kedatangan Sultan ke Madinah.
Dalam masa tersebut , baginda tidak tahu untuk berbuat apa lalu Gabenor Madinah dipanggil menghadap oleh Perdana Menteri . Gabenor Madinah disuruh untuk mengumpulkan seluruh penduduk Madinah bagi memudahkan baginda Sultan mengecam muka kedua-dua lelaki tersebut. Lalu Menteri Jamaluddin menanyakan sesuatu:
“ Apakah baginda Sultan mengenal wajah kedua lelaki itu? “
“ Iya ” , jawab Sultan Mahmud.
Maka tidak lama kemudian Menteri Jamaluddin mengumpulkan seluruh penduduk Madinah dan membahagikan hadiah berupa bahan makanan sambil baginda Sultan mencermati wajah orang yang ada dalam mimpinya. Namun Sultan tidak mendapati orang yang ada di dalam mimpi itu di antara penduduk Madinah yang datang mengambil jatah(1) makanan. Lalu Menteri Jamaluddin menanyakan kepada penduduk yang masih ada di sekitar Masjid Nabawi.
“ Apakah di antara kalian masih ada yang belum mendapat hadiah daripada Sultan? ”
” Tidak ada, seluruh penduduk Madinah telah mendapat hadiah daripada Sultan, kecuali dua orang dari Maghribi tersebut yang belum mengambil jatah sedikitpun. Keduanya orang soleh yang selalu berjamaah di Masjid Nabawi.” Ujar seorang penduduk.
Kemudian Sultan memerintahkan agar kedua orang itu dipanggil. Dan alangkah terkejutnya Sultan, melihat bahwa kedua orang itu adalah orang yang baginda lihat dalam mimpinya. Setelah ditanya, mereka mengaku sebagai jemaah dari Andalusia, Sepanyol. Meskipun Sultan sudah mendesak bertanyakan tentang kegiatan mereka di Madinah, mereka tetap tidak mahu mengaku sehingga Sultan meninggalkan kedua lelaki itu dalam penjagaan yang ketat.
Sultan bersama menteri dan pengawalnya pergi menuju ke penginapan kedua orang tersebut. Sesampainya di rumah itu yang ditemuinya adalah longgokan harta, sejumlah buku dalam rak dan dua buah mushaf al-Qur’an. Lalu Sultan berkeliling ke kamar sebelah. Saat itu Allah memberikan ilham, Sultan Mahmud tiba-tiba berinisiatif membuka tikar yang menghampar di lantai kamar tersebut.
Masya Allah,,,
Subhanallah,,,
Ditemukan sebuah papan yang di dalamnya menganga sebuah lorong panjang dan setelah diikuti ternyata lorong itu menuju ke makam Nabi Muhammad. Seketika itu juga, Sultan segera menghampiri kedua lelaki berambut perang tersebut dan memukulnya dengan keras. Setelah bukti ditemukan, mereka mengaku diutus oleh raja Nasrani di Eropah untuk mencuri jasad Nabi SAW.
Pada pagi harinya, keduanya dijatuhi hukum penggal di dekat pintu timur makam Nabi saw dan mayat mereka berdua dibakar .
Sesungguhnya hukum mati dengan membakar pesalah adalah haram di sisi syara’ ,tetapi disini Sultan Nuruddin Mahmud bin Zanki telah mengambil kaedah siasah syariah ke atas orang yang melakukan mungkar keterlaluan. Sebenarnya tindakan yang serupa yang diambil, telah berlaku pada zaman Saidina Ali k.w.j di mana terdapat golongan Saba’iyah yang mengikut ajaran Abdullah bin Saba’ yang menganggap Saidina Ali sebagai jelmaan Allah s.w.t. Lalu Saidina Ali memerintahkan ketua keselamatannya, Qambar supaya membakar golongan ini, bila dihukum bunuh mereka mengejek hukuman mati, lantas memerintah dengan syairnya yang terkenal:
” Sesungguhnya aku telah melihat satu perkara yang sangat mungkar, lalu aku memerintah Qambar menyalakan api dan membakar mereka yang berani mengatakan Allah swt menjelma dalam diri Saidina Ali. ”
Usaha keempat:
Sejumlah orang-orang Nasrani mencuri dan merampok kafilah jam’ah haji. Kemudian mereka bertekad untuk menggali kubur Nabi Sholallohu ‘alaihi wa sallam . Mereka berbicara dan terang-terangan dengan niat mereka, kemudian mereka menyeberangi laut menuju Madinah. Kemudian Allah I menolak serangan mereka dengan kapal yang telah disiapkan dari Mesir al-Iskandariyah yang mengikuti mereka, kemudian menangkap mereka semuanya, kemudian menawan dan membagi-bagi mereka di negeri kaum muslimin.

Usaha kelima:
Usaha yang dilakukan dengan niat untuk menggali kubur Abu Bakar dan Umar d. Itu terjadi di pertengahan abad ke tujuh hijriyah. Sejumlah orang yang mencapai 40 orang laki-laki bertujuan untuk menggali kubur di malam hari, kemudian bumipun terbelah dan menelan mereka.
Hal ini diceritakan oleh pelayan al-Haram an-Nabawy pada saat itu. Dia adalah Shawwab, as-Syamsu al-Malthiy. (AR)*

Catatan Kaki:
[1]Pada tahun 358 H, orang-orang Rafidhah ‘Ubaidiy menguasai Mesir, mereka itu adalah satu kelompok yang mengaku cinta kepada Ahlul Bait. Di antara pemimpin mereka yang paling menonjol adalah al-Hakim Biamrillah yang mengaku sebagai Tuhan, dan dia mendakwahkan pendapat reinkarnasi arwah. Kekuasaan negeri itu berakhir pada tahun 568 H.


Sumber Bacaan : Blog Manusia Berakal

Masjid Qiblatain ( Masjid 2 Kiblat)

Masjid Qiblatain (artinya: masjid dua kiblat) adalah salah satu masjid terkenal di Madinah. Masjid ini mula-mula dikenal dengan nama Masjid Bani Salamah, karena masjid ini dibangun di atas bekas rumah Bani Salamah. Letaknya di tepi jalan menuju kampus Universitas Madinah di dekat Istana Raja ke jurusan Wadi Aqiq atau di atas sebuah bukit kecil di utara Harrah Wabrah, Madinah.


SEJARAH
Pada permulaan Islam, orang melakukan salat dengan kiblat ke arah Baitul Maqdis (nama lain Masjidil Aqsha) di Yerusalem/Palestina. Baru belakangan turun wahyu kepada Rasulullah SAW untuk memindahkan kiblat ke arah Masjidil Haram di Mekkah.
Peristiwa itu terjadi pada tahun ke-2 Hijriyah hari Senin bulan Rajab waktu dhuhur di Masjid Bani Salamah ini. Ketika itu Rasulullah SAW tengah salat dengan menghadap ke arah Masjidil Aqsha. Di tengah salat, tiba-tiba turunlah wahyu surat Al Baqarah ayat 144, yang artinya:
“Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Alkitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.”
Setelah turunnya ayat tersebut di atas, beliau menghentikan sementara salatnya, kemudian meneruskannya dengan memindahkan arah kiblat menghadap ke Masjidil Haram. Merujuk pada peristiwa tersebut, lalu masjid ini dinamakan Masjid Qiblatain, yang artinya masjid berkiblat dua.
Masjid Qiblatain telah mengalami beberapa kali pemugaran. Pada 1987 Pemerintah Kerajaan Arab Saudi di bawah Raja Fahd melakukan perluasan, renovasi dan pembangunan konstruksi baru, namun tidak menghilangkan ciri khas masjid tersebut. Sebelumnya Sultan Sulaiman telah memugarnya di tahun 893 H atau 1543 M. Masjid Qiblatain merupakan salah satu tempat ziarah yang biasa dikunjungi jamaah haji dan umrah dari seluruh dunia.

Maulid Nabi 1433H (Festival Marawis)

Dalam rangka memperingati maulid nabi Muhammad SAW. 1433 H, Kami mengadakan Sebuah acara dimana acara ini bernafaskan musik islami yaitu Festifal Marawis SMK Yadika 13. Acara ini juga merupakan sebuah kebanggaan tersendiri bagi kami (Rohis Syubban Rabbani) dan Sekolah Kami, karena ini merupakan lomba yang pesertanya adalah siswa dan siswi smp sederajat dan pertama kali kami adakan. Walaupun acara ini masih terbilang sederhana, tetapi acara ini dapat di jadikan sebuah acuan untuk kami untuk mengadakan lomba-lomba berikutnya agar lebih menarik, lebih meriah dan lebih tersusun secara rapih lagi acaranya. Ok, segini aja deh kronologi acaranya, agar lebih jelas langsung aja lihat foto-fotonya....

Senin, 28 Mei 2012

SANLAT SMK YADIKA 13

Kegiatan Pesantren Kilat adalah salah satu dari sekian banyak agenda rohis syubban rabbani selama bulan ramadhan dengan peserta adalah seluruh siswa-siswi yang beragama islam di smk yadika 13 tambun.  kegiatan ini bisa di bilang kegiatan besar yang sudah menjadi agenda tahunan dan sebagai kegiatan yang paling dinanti dan di persiapkan dengan matang oleh keluarga besar rohis syubban rabbani. kegiatan ini biasanya di isi dengan beberapa acara, diantaranya : mentoring, seminar, games, penampilan dari tim marawis syubban rabbani, dan di tutup dengan buka bersama seluruh siswa-siswi dan para guru smk yadika 13 tambun.

Minggu, 27 Mei 2012

Kenapa di atas masjid suka ada simbol bulan dan bintang?

Untuk menjawab pertanyaan itu sebenarnya ada banyak banget pendapatnya, tapi ana bakalan tulis Beberapa Pendapat aja nih..., mohon diingatkan apabila ada kesalahan.....


  • Pendapat Yang Pertama

Beberapa versi pengamat sejarah mengatakan bahwa sebenarnya asal muasal lambang bulan bintang berasal dari lambang khilafah Islamiyah terakhir yang dimiliki umat Islam, yaitu Khilafah Turki Utsmani.
Khilafah ini adalah warisan terakhir kejayaan umat Islam. Memiliki luas wilayah yang membentang dari ujung barat sampai ujung timur dunia. Wilayahnya mencakup tiga benua besar dunia, Afrika-Eropa dan Asia. Ibukotanya adalah kota yang sejak 1400 tahun yang lalu telah dijanjikan oleh Rasulullah SAW sebagai kota yang akan jatuh ke tangan umat Islam.
Rasulullah bersabda, "Qonstantinopel akan kalian bebaskan. Pasukan yang mampu membebaskannya adalah pasukan yang sangat kuat. Dan panglima yang membebaskannya adalah panglima yang sangat kuat.."
Berabad-abad lamanya umat Islam memimpikan realisasi kabar gembira Rasulullah itu. Namun sejak zaman Khilafah Rasyidah, Khilafah Bani Umayah hingga Khilafah Bani Abbasiyah, kabar gembira itu tidak pernah juga terealisasi. Memang sebagian Eropa sudah jatuh ke tangan Islam, yaitu wilayah Spanyol dengan kota-kotanya antara lain: Cordova, Seville, Granda dan seterusnya. Namun jantung Eropa belum pernah jatuh secara serius ke tangan Islam.
Barulah ketika Sultan Muhammad II yang lebih dikenal dengan Sultan Muhammad Al-Fatih menjadi panglima, jatuhlah kota yang pernah menjadi ibu kota Eropa itu. Lewat pertempuran yang sangat dahsyat dengan menggunakan senjata paling modern di kala itu, yaitu CANON atau meriam yang sangat besar dan suaranya memekakkan telinga, Muhammad Al-Fatih berhasil menjatuhkan kota konstantininopel itu dan menjadikannya sebagai ibu kota Khilafah Turki Utsmani. Serta menjadikannya pusat peradaban Islam.
Wilayahnya adalah tiga benua dengan semua peradaban yang ada di dalamnya. Saat itu bulan sabit digunakan untuk melambangkan posisi tiga benua itu. Ujung yang satu menunjukkan benua Asia yang ada di Timur, ujung lainnya mewakili Afrika yang ada di bagian lain dan di tengahnya adalah Benua Eropa. Sedangkan lambang bintang menunjukkan posisi ibu kota yang kemudian diberi nama Istambul yang bermakna: Kota Islam.
Bendera bulan sabit ini adalah bendera resmi umat Islam saat itu, karena seluruh wilayah dunia Islam berada di bahwa satu naungan khilafah Islamiyah. Tidak seperti sekarang ini yang terpecah-pecah menjadi sekian ratus negara yang berdiri sendiri hasil dari jajahan barat.
Wajar kalau lambang itu begitu melekat di hati umat dari ujung barat Maroko sampai ujung Timur Marauke. Inilah lambang yang pernah dimiliki oleh umat Islam secara bersama, bulan dan bintang. Dan lambang ini kemudian seolah menjadi lambang resmi umat Islam dan selalu muncul di kubah-kubah masjid. Dan kalau kita perhatikan, nyaris hampir semua kubah masjid di berbagai belahan dunia punya lambang ini.
Dan banyak institusi umat Islam yang juga memakai lambang ini, misalnya Masyumi di masa lalu. Bahkan di zaman reformasi, di Indonesia muncul Partai Bulan Bintang yang lambangnya bulan bintang.


  • Pendapat Yang Kedua

Umat Muslim awalnya tidak mempunyai simbol. Selama masa Nabi Muhammad SAW, pasukan dan karavan Islam mengibarkan bendera berwarna polos (biasanya hitam, hijau, atau putih) untuk identifikasi. Di generasi berikutnya, pemimpin-pemimpin Muslim terus menggunakan bendera hitam, putih, atau hijau tanpa tanda, tulisan, atau simbol.

Hingga masa Kekaisaran Ottoman, bulan sabit dan bintang mulai dikaitkan dengan dunia Muslim. Ketika bangsa Turk menguasai Konstantinopel (Istanbul) tahun 1453, mereka mengadopsi bendera dan simbol kota. Legenda mengatakan bahwa pendiri Kekaisaran Ottoman, Osman, mengalami mimpi dimana bulan sabit membentang dari satu ujung Bumi ke ujung lainnya. Menganggapnya sebagai pertanda baik, ia memilih untuk membiarkan sabit ini dan menjadikannya simbol dinasti Ottoman. Terdapat spekulasi bahwa lima ujung pada bintang melambangkan lima rukun Islam, tapi hal ini murni dugaan. Lima ujung ini bukanlah standar bendera Ottoman, dan masih bukan standar pada bendera yang digunakan di dunia Muslim hari ini.

Selama ratusan tahun, Kekaisaran Ottoman memimpin dunia Muslim. Setelah berabad-abad berperang dengan Kristen Eropa, kita mulai mengerti mengapa simbol kekaisaran ini dikaitkan orang-orang dengan agama Islam secara keseluruhan.

Berdasarkan sejarah ini, banyak Muslim yang menolak menggunakan bulan sabit sebagai simbol Islam. Agama Islam secara sejarah tidak mempunyai simbol, dan banyak yang menolak menerima apa yang awalnya merupakan ikon pagan kuno. Dan simbol ini tidak digunakan secara seragam diantara umat Muslim.


  • Pendapat Yang Ketiga
Sebenarnya asal muasal lambang bulan bintang berasal dari lambang khilafah Islamiyah terakhir yg dimiliki umat Islam, Khilafah Turki Utsmani.
Khilafah ini adalah warisan terakhir kejayaan umat Islam. Wilayahnya adalah tiga benua besar dunia, Afrika-Eropa dan Asia. Ibukotanya adalah kota yg sejak 1400 thn yg lalu telah dijanjikan oleh Rasulullah SAW sebagai kota yg akan jatuh ke tangan umat Islam yaitu kota Konstantinopel (Istambul).
Saat itu bulan sabit digunakan untuk melambangkan posisi tiga benua. Ujung yg satu menunjukkan benua Asia yg ada di Timur, Ujung lainnya mewakili Afrika yg ada dibagian lain dan di tengahnya adalah Benua Eropa. Sedangkan lambang bintang menunjukkan posisi ibu kota yg kemudian diberi nama Istambul yg bermakna : Kota Islam.
Lambang bulan bintang adalah lambang resmi umat Islam saat itu, karena seluruh wilayah dunia Islam berada dibawah satu naungan khilafah Islamiyah. Inilah lambang yg pernah dimiliki oleh umat Islam secara bersama, bulan dan bintang.

Nah, dari beberapa pendapat diatas mudah-mudahan dapat membuka wawasan kita tentang lambang bulan dan bitang yang selalu kita pertanyakan asal-usulnya, apa artinya, dan mengapa indentik dengan islam...
mohon maaf bila ada kesalahan dan mohon diingatkan bila ada kesalahan....
wasalam...

materi referensi:


Jumat, 27 April 2012

Makna Kehidupan


Tuhan yang Maha Baik memberi kita ikan,
tetapi kita harus mengail untuk mendapatkannya.
Demikian juga Jika kamu terus menunggu waktu yang tepat,
mungkin kamu tidak akan pernah mulai.
Mulailah sekarang…
mulailah di mana kamu berada sekarang dengan apa adanya.
Jangan pernah pikirkan kenapa kita memilih seseorang untuk dicintai,
tapi sadarilah bahwa cintalah yang memilih kita untuk mencintainya.
Perkawinan memang memiliki banyak kesusahan,
tetapi kehidupan lajang juga memiliki suka-duka.
Buka mata kamu lebar-lebar sebelum menikah,
dan biarkan mata kamu setengah terpejam sesudahnya.
Menikahi wanita atau pria karena kecantikannya atau ketampanannya
sama seperti membeli rumah karena lapisan catnya.
Harta milik yang paling berharga bagi seorang pria di dunia ini adalah
hati seorang wanita.
Begitu juga Persahabatan, persahabatan adalah 1 jiwa dalam 2 raga
Persahabatan sejati layaknya kesehatan,
nilainya baru kita sadari setelah kita kehilangannya.
Seorang sahabat adalah yang dapat mendengarkan lagu didalam hatimu
dan akan menyanyikan kembali tatkala kau lupa akan bait-baitnya.
Sahabat adalah tangan Tuhan untuk menjaga kita.
Rasa hormat tidak selalu membawa kepada persahabatan,
tapi jangan pernah menyesal untuk bertemu dengan orang lain…
tapi menyesal-lah jika orang itu menyesal bertemu dengan kamu.
Bertemanlah dengan orang yang suka membela kebenaran.
Dialah hiasan dikala kamu senang dan perisai diwaktu kamu susah.
Namun kamu tidak akan pernah memiliki seorang teman,
jika kamu mengharapkan seseorang tanpa kesalahan.
Karena semua manusia itu baik kalau kamu bisa melihat kebaikannya
dan menyenangkan kalau kamu bisa melihat keunikannya
tapi semua manusia itu akan buruk dan membosankan
kalau kamu tidak bisa melihat keduanya.
Begitu juga Kebijakan, Kebijakan itu seperti cairan,
kegunaannya terletak pada penerapan yang benar,
orang pintar bisa gagal karena ia memikirkan terlalu banyak hal,
sedangkan orang bodoh sering kali berhasil dengan melakukan tindakan tepat.
Dan Kebijakan sejati tidak datang dari pikiran kita saja,
tetapi juga berdasarkan pada perasaan dan fakta.
Tak seorang pun sempurna.
Mereka yang mau belajar dari kesalahan adalah bijak.
Menyedihkan melihat orang berkeras bahwa mereka benar
meskipun terbukti salah.
Apa yang berada di belakang kita dan apa yang berada di depan
kita adalah perkara kecil berbanding dengan apa yang berada di dalam kita.
Kamu tak bisa mengubah masa lalu….
tetapi dapat menghancurkan masa kini dengan mengkhawatirkan masa depan.
Bila Kamu mengisi hati kamu ….
dengan penyesalan untuk masa lalu dan kekhawatiran untuk masa depan,
Kamu tak memiliki hari ini untuk kamu syukuri.
Jika kamu berpikir tentang hari kemarin tanpa rasa penyesalan
dan hari esok tanpa rasa takut,
berarti kamu sudah berada dijalan yang benar menuju sukses.

LARANGAN MENGHINA AGAMA LAIN

Assalamu’alaikum wr.wb.
wah kayaknya tema yang akan kita bahas kali ini cukup berat yah, tapi insyaallah saya akan menguraikannya dengan bahasa yang ringan.

Ok, Seperti yang telah kita-kita  tahu nih semuanya , di zaman serba teknologi ini banyak sekali blog atau situs yang membahas tentang perbandingan agama. dibandingkannya antara ajaran satu dengan yang lainnya.Andai bila  perbandingan itu dilakukan pentelaahan terlebih dahulu secara bijak dan mendalam tentang ajaran sebenarnya yang dibandingkan, maka nggak akan terjadi banyak pertentangan, saling menghina dan saling merendahkan.

Menulis sebuah artikel yang kontroversial, jelas akan menarik orang buat ngebaca ntu artikel. AKAN tetapi juga akan menarik banyak orang untuk berdebat yang tidak secara ilmiah, yaitu secara nafsu. walaupun admin yang nulis ntu artikel telah nulis peringatan-peringatan, akan tetapi itu nggak akan bisa mencegah orang-orang buat saling menghina dan merendahkan.

Fenomena kayak gini  sangatlah disayangkan ketika bangsa ini sedang akan berkembang dalam ilmu pengetahuan, eh pembahasan yang tanpa tinjauan yang bijak sebelumnya dan ditulis secara tidak ilmiah malah menjadikan permusuhan semakin luas.

padahal ni ye, Islam sendiri nggak ngajarin kita untuk menghina agama lain. bahkan kalo ente mau tahu, Islam melarang ummatnya untuk menghina dan merendahkan agama, pengikut atau tuhan-tuhan mereka walaupun hal tersebut dilakukan buat kebaikan, (tapi mana ada kebaikan yang didapatkan dari sesuatu yang buruk??) namun bahaya dan keburukan yang  ditimbulkan akan jauh lebih besar. karena mereka sebagai umat beragama akan balik menyerang dan menghina Islam serta Allah tanpa ilmu akibat agamanya dihina.  Allah berfirman :

Artinya : "Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan. Demikianlah Kami jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. Kemudian kepada Tuhan merekalah kembali mereka, lalu Dia memberitakan kepada mereka apa yang dahulu mereka kerjakan." (QS Al-An'am : 108)

Ibnu Katsir berkata dalam tafsirnya : Allah -ta'ala- melarang Nabi -sholallahu 'alaihi wasallam- dan orang-orang yang beriman untuk menghina tuhan-tuhan orang-orang musyrikin. walaupun didalamnya terdapat kebaikan, akan tetapi itu akan menyebabkan keburukan yang lebih besar, yaitu mereka akan balik menghina Allah yang tidak ada tuhan yang patut diibadahi selain dari-Nya.

Jadi dalam Islam, dilarang untuk menghina sesembahan agama lain beserta agama mereka dan ummat mereka, walaupun mereka menghina agama Islam, Nabi -sholallahu 'alaihi wasallam-, dan Allah. karena ketika mereka menghina, berarti mereka belum mengetahui. doakanlah mereka agar mereka diberi pengetahuan akan hal ini. tanggapilah sebuah hinaan dengan kesabaran dan argumen yang ilmiah.


wah wah. ternyata cukup rumit juga ya tema kita kali ini. yah cukup rumit sampai pemerintah juga turun tangan dalam menanggapi hal ini.  tidak percaya..??? 

nih kalo nggak percaya kita orang punya buktinya kok, UU PNPS No 1 Tahun 1965 yang berbunyi : “setiap orang dilarang dengan sengaja di muka umum menceritakan, menganjurkan atau mengusahakan dukungan umum untuk melakukan penafsiran tentang sesuatu agama yang utama di indonesia atau melakukan kegiatan-kegiatan keagamaaan yang menyerupai kegiatan-kegiatan agama itu, penafsiran dan kegiatan mana menyimppang dari pokok-pokok ajaran dari agama itu.”

tapi ana ingin mengajak umat islam dan seluruh umat beragama untuk merenungkan pentingnya arti kedewassaan iman. janganlah mengunakan nafsu bila agama kita dan semua unsur yang terkandung dalam agama kita dihina, tapi hadapi dengan kepala dingin dan tunjukan bahwa agama kita tidak seperti yang mereka hina.

Allah telah memerintahkan kepada kita sebagai umat islam untuk berlaku lemah lembut dan memaafkan (QS. ALI’IMRAN:159). Dan dalam (QS. AL FURQAAN:63) telah dijelaskan pula mengenai hamba Allah yang baik (yaitu) orang-orang yang berjalan diatas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang baik.

lalu kata-kata terakhir dari ana adalah, jangan tenggapi  semua hinaan tentang agama kita yang tidak ada untungnya bagi kita bila kita meladeninya. karena : 
“emas tetaplah emas, sekalipun di buang kelubang jamban!
dan kebenaran tetaplah kebenaran sekalipun dinistakan.

sekian dan,terimakasih.
wassalam